Surga adalah negeri kemuliaan yang abadi, negeri yang penuh dengan
kenikmatan yang sempurna, yang tak ada cela sama sekali. Berbagai
kenikmatan telah Allah persiapkan di sana. Dalam hadits qudsi, Allah
berfirman:
“Aku telah persiapkan untuk hamba-hamba-Ku yang saleh kenikmatan yang tak pernah dilihat mata, tak pernah terdengar oleh telinga, dan tak pernah terbetik di hati manusia.”
Kemudian Rasulullah berkata, “Kalau mau, silakan kalian baca:
“Tak seorang pun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka. (as-Sajdah: 17)’.” (HR. al-Bukhari no. 3244)
Akan tampak agungnya nikmat surga ketika dibandingkan dengan kesenangan duniawi. Kesenangan dunia dibandingkan dengan kenikmatan akhirat sangatlah rendah. Rasulullah n bersabda, “Tempat cemeti salah seorang kalian di surga lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. al-Bukhari no. 3250)
Oleh karena itu, masuk surga dan selamat dari neraka adalah kesuksesan yang agung, kemenangan yang besar.
“Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung.” (Ali Imran: 185)
“Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga ‘Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar, itu adalah keberuntungan yang besar.” (at-Taubah: 72)
Setiap muslim pastilah merindukan surga. Merindukan berbagai kenikmatan yang telah dipersiapkan oleh Allah di sana.
Untuk semakin menambah keimanan kita tentang surga dan menambah kerinduan kita kepadanya sehingga semakin bersemangat beribadah kepada Allah, maka kami akan paparkan sekelumit pemandangan surga dan berbagai kenikmatan yang telah disebutkan Allah dan Rasul-Nya.
Sifat-Sifat Surga
Di dalam al-Qur’an dan as-Sunnah telah banyak disebutkan sifat surga. Dalam kesempatan ini, akan kami sebutkan beberapa di antaranya.
Luas Surga
Allah Ta'ala telah menjelaskan tentang luas surga dalam firman-Nya:
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (Ali Imran: 133)
Surga Bertingkat-Tingkat
Telah ada dalam nash yang sahih bahwa surga ada seratus tingkat, jarak antartingkat sejauh langit dan bumi. Dari Abu Hurairah , dari Rasulullah shalallahu alaihi wasallam yang bersabda:
“Sesungguhnya di surga ada seratus tingkat yang dipersiapkan bagi para mujahidin di jalan-Nya. Jarak antatingkat seperti jarak bumi dan langit.” (HR. al-Bukhari no. 2790)
Pintu-Pintu Surga
Pintu surga ada delapan, salah satunya bernama Rayyan. Dari Sahl bin Sa’d , dari Nabi shalallahu alaihi wasallam yang bersabda:
“Di surga ada delapan pintu. Ada pintu yang dinamai Rayyan, tidak ada yang masuk melalui pintu tersebut melainkan orang-orang yang puasa.” (HR. Buhari: 3257)
Akan ada orang yang dipanggil untuk masuk dari semua pintu, di antara mereka adalah Abu Bakr. (lihat Shahih al-Bukhari no. 1879 dan Shahih Muslim no. 2418)
Penjaga Surga
Allah Ta'ala berfirman:
Dan orang-orang yang bertakwa kepada Rabb mereka dibawa ke dalam surga berkelompok-kelompok (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedangkan pintu-pintunya telah terbuka, berkatalah penjaga-penjaganya kepada mereka, “Keselamatan (dilimpahkan) untuk kalian. Berbahagialah kalian! Masukilah surga ini, kalian kekal di dalamnya.” (az-Zumar: 73)
Dari Anas bin Malik , Rasulullah berkata:
Aku mendatangi pintu surga dan minta untuk dibukakan. Penjaga surga pun berkata, “Siapa kamu?” Aku menjawab, “Muhammad.” Penjaga surga berkata, “Aku telah diperintah membukanya untukmu, dan aku tidak boleh membukanya untuk orang lain sebelummu.” (HR. Muslim no. 507)
Ayat dan hadits di atas menunjukkan bahwa surga ada penjaganya dari kalangan malaikat.
Yang Pertama Masuk Surga
Orang yang pertama masuk surga adalah Nabi Muhammad dan umat pertama yang masuk surga adalah umat beliau. Dari Anas bin Malik , ia berkata bahwasanya Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:
Aku mendatangi pintu surga dan minta untuk dibukakan. Penjaga surga pun berkata, “Siapa kamu?” Aku menjawab, “Muhammad.” Penjaga surga berkata, “Aku telah diperintah membukanya untukmu, dan aku tidak boleh membukanya untuk orang lain sebelummu.” (HR. Muslim no. 507)
Dalil yang menyatakan bahwa umat Muhammad yang paling dahulu masuk surga adalah
“Kita adalah yang terakhir (masanya di dunia), tetapi yang pertama di hari kiamat. Kitalah yang akan masuk surga lebih dahulu.” (HR. Muslim)
Bangunan di Surga
Rasulullah ditanya tentang surga, “Bagaimanakah surga?” Beliau menjawab, “Barang siapa yang masuk surga akan terus hidup tak akan mati, terus akan mendapatkan kenikmatan tidak akan susah, tak akan lapuk bajunya, dan tak akan hilang masa mudanya.” Ditanyakan, “Wahai Rasulullah, bagaimana bangunannya?” Beliau menjawab, “Ada yang batanya dari perak dan ada yang dari emas, (adukan) semennya adalah misik, kerikilnya adalah mutiara dan permata, dan tanahnya adalah za’faran.” (HR. Ibnu Abi Syaibah dan dinyatakan sahih oleh asy-Syaikh al-Albani dalam tahqiq Misykatul Mashabih)
Kemah-Kemah di Surga
“(Bidadari-bidadari) yang pandangan mereka hanya kepada suami dipingit dalam kemah-kemah.” (ar-Rahman: 72)
Dari Abu Bakr bin Abdullah bin Qais, dari ayahnya , Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:
“Di surga ada kemah dari mutiara yang dilubangi, lebarnya enam puluh mil.” (HR. al-Bukhari no. 4879)
Pasar di Surga
Dari Anas bin Malik , Rasulullah berkata:
“Sungguh di surga ada pasar yang didatangi penghuni surga setiap Jumat. Bertiuplah angin dari utara mengenai wajah dan pakaian mereka hingga mereka semakin indah dan tampan. Mereka pulang ke istri-istri mereka dalam keadaan telah bertambah indah dan tampan. Keluarga mereka berkata, ‘Demi Allah, engkau semakin bertambah indah dan tampan.’ Mereka pun berkata, ‘Kalian pun semakin bertambah indah dan cantik’.” (HR. Muslim no. 7324)
Sifat-Sifat Wanita Surga
• Akhlak dan Tubuh Mereka Telah Disucikan
“Bagi mereka istri-istri yang telah disucikan.” (al-Baqarah: 25)
Asy-Syaikh Abdurahman as-Sa’di berkata, “Mereka disucikan akhlak dan tubuhnya. Lisan dan pandangan mereka telah disucikan.”
• Tidak Pernah Disentuh Pria Lain dan Tidak Memandang Pria Lain
“Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin.” (ar-Rahman: 56)
• Usia Mereka Sebaya
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan. (Yaitu) kebun-kebun dan buah anggur, wanita-wanita yang sebaya.” (an-Naba: 31—33)
• Mereka Dijadikan oleh Allah sebagai Gadis
“Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya.” (al-Waqiah: 35—37)
Tentang ayat ini, ada dua penafsiran:
1. Maksudnya adalah bidadari.
2. Yang dimaksud adalah wanita dari kalangan bani Adam, yakni Allah Ta'ala kembalikan mereka menjadi gadis.
Dalam satu riwayat disebutkan, “Pernah seorang wanita tua minta agar Rasulullah mendoakannya masuk surga. Rasulullah berkata, ‘Wahai Ummu Fulan, surga tidak dimasuki wanita tua.’ Wanita itu pun kembali dan menangis. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam lalu berkata, ‘Kabarkan kepadanya, dia tak akan masuk surga dalam keadaan tua renta, karena Allah berfirman:
‘Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya.’ (al-Waqiah: 35—37).”
Sifat-sifat di atas hanya sebagian kecil dari sifat wanita surga yang telah disebutkan oleh al-Qur’an dan as-Sunnah.
Makanan Ahli Surga
“Dan buah-buahan yang mereka pilih dan daging burung yang mereka inginkan.” (al-Waqi’ah: 20—21)
Buah-Buahan di Surga Banyak dan Tidak Terputus
“Dan buah-buahan yang banyak, yang tidak berhenti (buahnya) dan tidak terlarang mengambilnya, serta kasur-kasur yang tebal lagi empuk.” (al-Waqi’ah: 32—34)
Allah Ta'ala berfirman:
“Buah-buahannya dekat, (kepada mereka dikatakan), ‘Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu’.” (al-Haqqah: 23—24)
Dari Tsauban, Rasulullah berkata,
“Seorang penghuni surga jika memetik buah di surga, buah yang lain akan menempati tempatnya.” (HR. ath-Thabarani)
Minuman Ahli Surga
Allah Ta'ala berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur. (Yaitu) mata air (dalam surga) yang darinya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya.” (al-Insan: 5—6)
“Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe. (Yang didatangkan dari) sebuah mata air surga yang dinamakan salsabil.” (al-Insan: 17—18)
Abu Umamah mengatakan, “Seorang penghuni surga ingin meminum minuman. Datanglah ceret ke tangannya kemudian ia pun minum dan ceret tersebut kembali ke tempatnya.” (Dinyatakan mauquf oleh asy-Syaikh al-Albani)
Sungai di Surga
Allah Ta'ala berfirman:
“(Apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamr yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya?” (Muhammad: 15)
Kenikmatan Tertinggi: Melihat Allah
Kenikmatan penduduk surga yang paling agung adalah melihat wajah Allah. Allah berfirman:
“Wajah-wajah mereka itu berseri-seri karena melihat Rabbnya.” (al-Qiyamah: 22—23)
“Bagi orang-orang yang berbuat baik al-husna dan tambahannya.” (Yunus: 26)
Para ahli tafsir berkata, “Al-husna adalah surga. Tambahannya adalah melihat wajah Allah.”
Dari Shuhaib, Nabi n berkata,
“Ketika penduduk surga masuk ke dalamnya, Allah berfirman, ‘Kalian ingin Aku menambah (nikmat) untuk kalian?’ Penduduk surga pun berkata, ‘Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke surga dan menyelamatkan kami dari neraka?’ Rasulullah berkata, “Allah membuka hijab (sehingga mereka melihat Allah). Tidaklah mereka diberi nikmat yang lebih mereka senangi selain melihat Rabb mereka.” Kemudian Rasulullah membaca:
“Bagi orang-orang yang berbuat baik al-husna dan tambahannya (Yunus: 26).” (HR. Muslim)
Demikianlah sebagian keindahan dan kenikmatan surga yang Allah persiapkan.
Ya Allah, jadikanlah kami termasuk penduduk surga-Mu, dan jauhkan kami dari api nerakaMU .. اَمِيـْنْ يَـارَبَّ الْعَـالَمِيْــ
“Aku telah persiapkan untuk hamba-hamba-Ku yang saleh kenikmatan yang tak pernah dilihat mata, tak pernah terdengar oleh telinga, dan tak pernah terbetik di hati manusia.”
Kemudian Rasulullah berkata, “Kalau mau, silakan kalian baca:
“Tak seorang pun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka. (as-Sajdah: 17)’.” (HR. al-Bukhari no. 3244)
Akan tampak agungnya nikmat surga ketika dibandingkan dengan kesenangan duniawi. Kesenangan dunia dibandingkan dengan kenikmatan akhirat sangatlah rendah. Rasulullah n bersabda, “Tempat cemeti salah seorang kalian di surga lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. al-Bukhari no. 3250)
Oleh karena itu, masuk surga dan selamat dari neraka adalah kesuksesan yang agung, kemenangan yang besar.
“Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung.” (Ali Imran: 185)
“Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga ‘Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar, itu adalah keberuntungan yang besar.” (at-Taubah: 72)
Setiap muslim pastilah merindukan surga. Merindukan berbagai kenikmatan yang telah dipersiapkan oleh Allah di sana.
Untuk semakin menambah keimanan kita tentang surga dan menambah kerinduan kita kepadanya sehingga semakin bersemangat beribadah kepada Allah, maka kami akan paparkan sekelumit pemandangan surga dan berbagai kenikmatan yang telah disebutkan Allah dan Rasul-Nya.
Sifat-Sifat Surga
Di dalam al-Qur’an dan as-Sunnah telah banyak disebutkan sifat surga. Dalam kesempatan ini, akan kami sebutkan beberapa di antaranya.
Luas Surga
Allah Ta'ala telah menjelaskan tentang luas surga dalam firman-Nya:
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (Ali Imran: 133)
Surga Bertingkat-Tingkat
Telah ada dalam nash yang sahih bahwa surga ada seratus tingkat, jarak antartingkat sejauh langit dan bumi. Dari Abu Hurairah , dari Rasulullah shalallahu alaihi wasallam yang bersabda:
“Sesungguhnya di surga ada seratus tingkat yang dipersiapkan bagi para mujahidin di jalan-Nya. Jarak antatingkat seperti jarak bumi dan langit.” (HR. al-Bukhari no. 2790)
Pintu-Pintu Surga
Pintu surga ada delapan, salah satunya bernama Rayyan. Dari Sahl bin Sa’d , dari Nabi shalallahu alaihi wasallam yang bersabda:
“Di surga ada delapan pintu. Ada pintu yang dinamai Rayyan, tidak ada yang masuk melalui pintu tersebut melainkan orang-orang yang puasa.” (HR. Buhari: 3257)
Akan ada orang yang dipanggil untuk masuk dari semua pintu, di antara mereka adalah Abu Bakr. (lihat Shahih al-Bukhari no. 1879 dan Shahih Muslim no. 2418)
Penjaga Surga
Allah Ta'ala berfirman:
Dan orang-orang yang bertakwa kepada Rabb mereka dibawa ke dalam surga berkelompok-kelompok (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedangkan pintu-pintunya telah terbuka, berkatalah penjaga-penjaganya kepada mereka, “Keselamatan (dilimpahkan) untuk kalian. Berbahagialah kalian! Masukilah surga ini, kalian kekal di dalamnya.” (az-Zumar: 73)
Dari Anas bin Malik , Rasulullah berkata:
Aku mendatangi pintu surga dan minta untuk dibukakan. Penjaga surga pun berkata, “Siapa kamu?” Aku menjawab, “Muhammad.” Penjaga surga berkata, “Aku telah diperintah membukanya untukmu, dan aku tidak boleh membukanya untuk orang lain sebelummu.” (HR. Muslim no. 507)
Ayat dan hadits di atas menunjukkan bahwa surga ada penjaganya dari kalangan malaikat.
Yang Pertama Masuk Surga
Orang yang pertama masuk surga adalah Nabi Muhammad dan umat pertama yang masuk surga adalah umat beliau. Dari Anas bin Malik , ia berkata bahwasanya Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:
Aku mendatangi pintu surga dan minta untuk dibukakan. Penjaga surga pun berkata, “Siapa kamu?” Aku menjawab, “Muhammad.” Penjaga surga berkata, “Aku telah diperintah membukanya untukmu, dan aku tidak boleh membukanya untuk orang lain sebelummu.” (HR. Muslim no. 507)
Dalil yang menyatakan bahwa umat Muhammad yang paling dahulu masuk surga adalah
“Kita adalah yang terakhir (masanya di dunia), tetapi yang pertama di hari kiamat. Kitalah yang akan masuk surga lebih dahulu.” (HR. Muslim)
Bangunan di Surga
Rasulullah ditanya tentang surga, “Bagaimanakah surga?” Beliau menjawab, “Barang siapa yang masuk surga akan terus hidup tak akan mati, terus akan mendapatkan kenikmatan tidak akan susah, tak akan lapuk bajunya, dan tak akan hilang masa mudanya.” Ditanyakan, “Wahai Rasulullah, bagaimana bangunannya?” Beliau menjawab, “Ada yang batanya dari perak dan ada yang dari emas, (adukan) semennya adalah misik, kerikilnya adalah mutiara dan permata, dan tanahnya adalah za’faran.” (HR. Ibnu Abi Syaibah dan dinyatakan sahih oleh asy-Syaikh al-Albani dalam tahqiq Misykatul Mashabih)
Kemah-Kemah di Surga
“(Bidadari-bidadari) yang pandangan mereka hanya kepada suami dipingit dalam kemah-kemah.” (ar-Rahman: 72)
Dari Abu Bakr bin Abdullah bin Qais, dari ayahnya , Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:
“Di surga ada kemah dari mutiara yang dilubangi, lebarnya enam puluh mil.” (HR. al-Bukhari no. 4879)
Pasar di Surga
Dari Anas bin Malik , Rasulullah berkata:
“Sungguh di surga ada pasar yang didatangi penghuni surga setiap Jumat. Bertiuplah angin dari utara mengenai wajah dan pakaian mereka hingga mereka semakin indah dan tampan. Mereka pulang ke istri-istri mereka dalam keadaan telah bertambah indah dan tampan. Keluarga mereka berkata, ‘Demi Allah, engkau semakin bertambah indah dan tampan.’ Mereka pun berkata, ‘Kalian pun semakin bertambah indah dan cantik’.” (HR. Muslim no. 7324)
Sifat-Sifat Wanita Surga
• Akhlak dan Tubuh Mereka Telah Disucikan
“Bagi mereka istri-istri yang telah disucikan.” (al-Baqarah: 25)
Asy-Syaikh Abdurahman as-Sa’di berkata, “Mereka disucikan akhlak dan tubuhnya. Lisan dan pandangan mereka telah disucikan.”
• Tidak Pernah Disentuh Pria Lain dan Tidak Memandang Pria Lain
“Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin.” (ar-Rahman: 56)
• Usia Mereka Sebaya
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan. (Yaitu) kebun-kebun dan buah anggur, wanita-wanita yang sebaya.” (an-Naba: 31—33)
• Mereka Dijadikan oleh Allah sebagai Gadis
“Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya.” (al-Waqiah: 35—37)
Tentang ayat ini, ada dua penafsiran:
1. Maksudnya adalah bidadari.
2. Yang dimaksud adalah wanita dari kalangan bani Adam, yakni Allah Ta'ala kembalikan mereka menjadi gadis.
Dalam satu riwayat disebutkan, “Pernah seorang wanita tua minta agar Rasulullah mendoakannya masuk surga. Rasulullah berkata, ‘Wahai Ummu Fulan, surga tidak dimasuki wanita tua.’ Wanita itu pun kembali dan menangis. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam lalu berkata, ‘Kabarkan kepadanya, dia tak akan masuk surga dalam keadaan tua renta, karena Allah berfirman:
‘Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya.’ (al-Waqiah: 35—37).”
Sifat-sifat di atas hanya sebagian kecil dari sifat wanita surga yang telah disebutkan oleh al-Qur’an dan as-Sunnah.
Makanan Ahli Surga
“Dan buah-buahan yang mereka pilih dan daging burung yang mereka inginkan.” (al-Waqi’ah: 20—21)
Buah-Buahan di Surga Banyak dan Tidak Terputus
“Dan buah-buahan yang banyak, yang tidak berhenti (buahnya) dan tidak terlarang mengambilnya, serta kasur-kasur yang tebal lagi empuk.” (al-Waqi’ah: 32—34)
Allah Ta'ala berfirman:
“Buah-buahannya dekat, (kepada mereka dikatakan), ‘Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu’.” (al-Haqqah: 23—24)
Dari Tsauban, Rasulullah berkata,
“Seorang penghuni surga jika memetik buah di surga, buah yang lain akan menempati tempatnya.” (HR. ath-Thabarani)
Minuman Ahli Surga
Allah Ta'ala berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur. (Yaitu) mata air (dalam surga) yang darinya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya.” (al-Insan: 5—6)
“Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe. (Yang didatangkan dari) sebuah mata air surga yang dinamakan salsabil.” (al-Insan: 17—18)
Abu Umamah mengatakan, “Seorang penghuni surga ingin meminum minuman. Datanglah ceret ke tangannya kemudian ia pun minum dan ceret tersebut kembali ke tempatnya.” (Dinyatakan mauquf oleh asy-Syaikh al-Albani)
Sungai di Surga
Allah Ta'ala berfirman:
“(Apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamr yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya?” (Muhammad: 15)
Kenikmatan Tertinggi: Melihat Allah
Kenikmatan penduduk surga yang paling agung adalah melihat wajah Allah. Allah berfirman:
“Wajah-wajah mereka itu berseri-seri karena melihat Rabbnya.” (al-Qiyamah: 22—23)
“Bagi orang-orang yang berbuat baik al-husna dan tambahannya.” (Yunus: 26)
Para ahli tafsir berkata, “Al-husna adalah surga. Tambahannya adalah melihat wajah Allah.”
Dari Shuhaib, Nabi n berkata,
“Ketika penduduk surga masuk ke dalamnya, Allah berfirman, ‘Kalian ingin Aku menambah (nikmat) untuk kalian?’ Penduduk surga pun berkata, ‘Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke surga dan menyelamatkan kami dari neraka?’ Rasulullah berkata, “Allah membuka hijab (sehingga mereka melihat Allah). Tidaklah mereka diberi nikmat yang lebih mereka senangi selain melihat Rabb mereka.” Kemudian Rasulullah membaca:
“Bagi orang-orang yang berbuat baik al-husna dan tambahannya (Yunus: 26).” (HR. Muslim)
Demikianlah sebagian keindahan dan kenikmatan surga yang Allah persiapkan.
Ya Allah, jadikanlah kami termasuk penduduk surga-Mu, dan jauhkan kami dari api nerakaMU .. اَمِيـْنْ يَـارَبَّ الْعَـالَمِيْــ