
Individualisme, asosial adalah efek yang timbul ketika kapitalis melunturkan nilai-nilai gotong-royong. Perlahan-lahan penyakit ini semakin berkembang di negara-negara timur, termasuk Indonesia, yang sebenarnya menganut paham kebersamaan.
Sekarang kita mungkin baru dalam tahap tak peduli terhadap hidup
bertetangga, tak tahu ketika ada pendatang baru yang menutup diri. Atau
misalnya tak acuh melihat orang lain kesusahan. Dan layaknya tumor,
apakah penyakit individualisme harus menunggu beberapa tahun ke depan
sampai dampak buruknya jelas terasa?
Mungkin contoh-contoh berikut bisa membuka mata kita, bahwa
kesendirian, ketakpedulian hanya meninggalkan kenangan pedih. Inilah
orang-orang yang mati dalam sunyi, dan baru disadari banyak orang
bertahun-tahun sesudahnya, seperti dikutip dari apakabardunia.com
1. Kroasia – Mati di depan TV 42 tahun

Hedviga Golik (lahir 1924) hidup sendiri dalam flat (apartemen). Tak banyak laporan tentang kehidupan wanita Kroasia ini. Tetangganya hanya mengingat terakhir kali melihat Golik tahun 1966 (berarti saat umur Golik 42 tahun). Setelah itu tak ada lagi kabarnya. Para tetangga menduga ia sudah pindah.

Hedviga Golik (lahir 1924) hidup sendiri dalam flat (apartemen). Tak banyak laporan tentang kehidupan wanita Kroasia ini. Tetangganya hanya mengingat terakhir kali melihat Golik tahun 1966 (berarti saat umur Golik 42 tahun). Setelah itu tak ada lagi kabarnya. Para tetangga menduga ia sudah pindah.
Bertahun-tahun kemudian (mungkin 2007 atau 2008) barulah muncul
laporan orang hilang di kantor polisi setempat. Maka aparat pun
mendatangi flat Golik, mendobraknya, dan menemukan jasad wanita ini
duduk di depan televisi hitam putihnya. Tubuhnya sudah rusak, tulang
tengkoraknya terlihat jelas.
Dari kali terakhir terlihat tetangganya, berarti Golik telah
meninggal dan baru diketahui 42 tahun setelahnya. Tragis, hanya kursi,
tv hitam putih, dan secangkir teh menemani sang mumi selama puluhan
tahun.
2. Prancis – Mati masih ber-piyama

Tak selalu apartemen yang menyekat kehidupan pribadi sehingga sangat individualis. Tinggal di rumah pun kalau tak ada interaksi sosial juga gawat. Seorang pria yang tinggal di sebuah rumah di Lille, Prancis ditemukan mati masih mengenakan piyama setelah 15 tahun kemudian oleh kepolisian setempat.

Tak selalu apartemen yang menyekat kehidupan pribadi sehingga sangat individualis. Tinggal di rumah pun kalau tak ada interaksi sosial juga gawat. Seorang pria yang tinggal di sebuah rumah di Lille, Prancis ditemukan mati masih mengenakan piyama setelah 15 tahun kemudian oleh kepolisian setempat.
Banyak orang mengira rumah ini sudah kosong. Tampaknya pria asli
Spanyol ini tak punya kenalan saat tinggal di Lille. Waktu kematian
diduga tahun 1996, terlihat dari surat-surat yang masih tertutup merujuk
tahun tersebut.
3. Prancis – Ditemukan setelah 8 tahun gantung diri

Sebuah Apartemen di paris dikejutkan penemuan mayat gantung diri yang sudah berusia delapan tahun berada di apartemen tersebut. Usia pria ini sekitar 40 tahun, terakhir kabarnya mengajukan keluhan pekerja terhadap pemecatannya di tahun 2005.

Sebuah Apartemen di paris dikejutkan penemuan mayat gantung diri yang sudah berusia delapan tahun berada di apartemen tersebut. Usia pria ini sekitar 40 tahun, terakhir kabarnya mengajukan keluhan pekerja terhadap pemecatannya di tahun 2005.
Dia telah memutuskan hubungan dengan keluarganya dan kabar dari
tetangga percaya bahwa ia telah kembali ke Kamboja. Apartemennya
akhirnya dijual setelah ia tidak mampu untuk pembayaran hipotek dan
untuk menutupi biaya bangunan.
Seorang sumber polisi mengatakan pemilik baru menemukan tubuh pria
asli Kamboja ini tergantung di tali saat tiba untuk memeriksa apartemen
dan masuk dengan bantuan tukang kunci.
4. Australia – Ditemukan setelah 8 tahun

Seorang wanita tua (87 tahun) yang hidup sendirian di rumahnya ditemukan sudah meninggal setelah 8 tahun oleh kepolisian New South Wales, Australia pada tahun 2011. Bagaimana mungkin rumah itu dibiarkan tak terurus sekian tahun? Tampaknya listrik dan air sudah diputus sejak lama. Namun, Departemen Sosial tetap memberi tunjangan ke rekeningnya. Para tetangga melaporkan tak pernah melihat wanita itu dan mengiranya sedang liburan.

Seorang wanita tua (87 tahun) yang hidup sendirian di rumahnya ditemukan sudah meninggal setelah 8 tahun oleh kepolisian New South Wales, Australia pada tahun 2011. Bagaimana mungkin rumah itu dibiarkan tak terurus sekian tahun? Tampaknya listrik dan air sudah diputus sejak lama. Namun, Departemen Sosial tetap memberi tunjangan ke rekeningnya. Para tetangga melaporkan tak pernah melihat wanita itu dan mengiranya sedang liburan.
Penemuan mayat ini dilakukan setelah polisi menerima laporan dari
iparnya yang tak mendengar kabar setelah bertahun-tahun. Sangat
disayangkan, mengapa menunggu 8 tahun baru melapor polisi?
Menurut keterangan, wanita tua ini dan iparnya bertengkar hebat di
tahun 2003, dan setelah itu mereka berdua perang dingin. Tragis, sebuah
pertengkaran yang panjang menuai hasil menyedihkan.
5. Jerman – Mati di tempat tidur 7 tahun

Ini mungkin kisah paling tragis hidup kesepian dalam sebuah negara yang sangat maju, Jerman. Di tahun 2007 polisi menemukan seorang pria berusia 59 tahun mati terbaring di tempat tidurnya. Waktu kematian diduga 30 November 2000 sesuai surat bertanggal tersebut yang datang dari kantor Departemen Sosial (welfare office).

Ini mungkin kisah paling tragis hidup kesepian dalam sebuah negara yang sangat maju, Jerman. Di tahun 2007 polisi menemukan seorang pria berusia 59 tahun mati terbaring di tempat tidurnya. Waktu kematian diduga 30 November 2000 sesuai surat bertanggal tersebut yang datang dari kantor Departemen Sosial (welfare office).
Apartemen pria ini di gedung yang meliputi perkantoran. Mengingat
lingkungan yang cukup ramai tersebut, seharusnya bau mayat busuk tercium
dengan mudah. Nyatanya tidak ada orang yang ‘ngeh’ selama
bertahun-tahun. Tambah menyedihkan, tak ada orang yang merasa kehilangan
kakek/ayah/teman dan artinya pria ini benar-benar hidup sendirian.
“Tak ada yang kehilangan pria ini. Tak pernah ada laporan
kehilangan,” ucap polisi setempat. Sungguh mengenaskan, begitu mudahnya
melupakan orang.